Minggu, 23 September 2012

CENDAWAN/FUNGI


CENDAWAN/FUNGI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri 
Mata Kuliah: Taksonomi Tumbuhan 1  
Dosen: Novyanti Muspiroh, MP

LOGO IAIN










Oleh :
Nama           : IRA CINDRIANA
NIM             : 59461240
Kelas            : Biologi C
Kelompok    : 4 (Taksonomi)
Asisten         : Nurhayati
                       Winanto
                                                                    


LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2010
ACARA PRAKTIKUM 4
CENDAWAN/FUNGI

I.              LATAR BELAKANG
Pada awalnya cendawan diklasifikasikan dalam Thallophyta bersama dengan alga, namun karena memiliki karakteristik yang berbeda pada akhirnya dimasukkan dalam regnum tersendiri yaitu Mycota (Fungi).

II.           TUJUAN
a.  Mengamati bebrapa bentuk fungi basidiomycotina.
b. Menggambarkan masing-masing preparat fungi basidiomycotina.
c.  Merangkum karakteristik preparat basidiomycotina yang membedakan satu dengan lainnya.

III.        ALAT DAN BAHAN
          Volvariela Volvaceae, Ostreatus Pleurotus, Ganoderma sp, Auricularia Polytricha, pisau/cutter, tissue, lup/kaca pembesar.

IV.        LANDASAN TEORI
1.      Kelas Basidiomycetes
Meiospora terbentuk pada suatu struktur yang disebut basidium dan disebut basidiospora, umumnya berjumlah 2-4 buah, berinti tunggal. Miselium terdiri dari hife yang bersekat. Dalam daur hidupnya miselium berkembang melalui 3 fase, yaitu miselium primer yang homokaryon, yaitu hife yang pertama-tama tumbuh dari spora hife tadi multinukleat. Fase ini pendek, kemudian terbentuklah sekat yang membagi hife tersebut ke kompartemen-kompartemen hife yang uninukleat, hife ini membentuk yang binukleat kemudian memasuki fase miselium sekunder. Fase ini terbentuk dari persatuan sel hife monokaryotik yang kompatibel, yaitu sebagai hasil dari somatogami dan spernatisasi. Basidia dari sebagian bassidiomycetes terdapat dalam badan buah/basidiokarp pada himenium. Alexopoulos dan Mims membagi Bassidiomycetes menjadi 3 anak kelas berdasarkan tipe bassidia dan ada/tidak adanya basidiokarp, yaitu : Holobasidiomycetidae, Phragmobasidiomycetidae dan Teliomycetidae.
2.      Anak kelas Holobasidiomycetidae
Anak kelas ini dibagi menjadi 2 golongan yaitu Hymenomycetes (Basidiomycetes yang himenial) dan Gastromycetes. Termasuk di dalam Hymenomycetes antara lain adalah bangsa Aphyllophorales dan Agaricales. Aphyllophorales secara tradisi dibagi kesuku-sukunya berdasrakan cirri-ciri makroskopisnya dan ditekankan pada konfigurasi himeniumnya, yaitu “cantharelloid”, bergigi, membentuk lamella, berpori dan sebagainya. Berdasarkan cirri tersebut diperoleh 5 suku antara lain adalah Cantharelaceae dengan marga Cantharellus dan Polyporaceae dengan marga Fomus, Polyporus, dan Ganoderma. Bangsa Agaricales, termasuk fungi yang umum dikenal sebagai “mushroom”: basidiokarp terdiri dari tangkai, dan tudung, suku yang termasuk bangsa ini antara lain adalah Boletaceae, Amanitaceae, Tricholomataceae, Volvariaceae, dan Agaricaceae. Golongan Gastromycetes nama ini seperti halnya Hymenomycetes tidak mempunyai status taksonomi. Gastromycetes bersifat angiokarpik. Badan buah mempunyai lapisan luar, yaitu peridium, bagian fertile dari badan buah ini yang terbungkus peridium disebut gleba. Gastromycetes dibedakan dari lain-lain Basidiomycetes, ialah bahwa spora dibebaskan tanpa suatu kekuatan, contoh dari bangsa-bangsanya adalah Sclerodermatales yang ditandai dengan peridium yang tebal dan berwarna gelap, tidak membentuk himenium dan Lycoperdales gleba bersebuk spora yang masak berwarna terang, terdapat benang-benang streril di antara spora-spora.
3.      Anak kelas Phragmobasidiomycetidae
Basidium dari anak kelas ini terbagi menjadi 4 sel oleh sekat melintang atau membujur. Terbagi menjadi bangsa Tremellales, Auriculariales dan Septobasidiales.
4.      Anak kelas Teliomycetidae
Anggota dari anak kelas ini sebagian besar merupakan jamur yang patogenik pada tumbuhan dan di kenal sebagai jamur karat dan jamur api. Jamur ini di tandai dengan terbemtuknya teliospora yang berdinding tebal berinti 2 buah. Setelah terjadi karyogami teliospora pada akhirnya berkembang menjadi basidiospora setelah terjadi meiosis. Anak kelas ini terbagi menjadi 2 bangsa, yaitu: Ustilaginales (Jamur Api) dan Uredinales (jamur karat merah).
5.      Kelas khusus Deuteromycetes
Fungi ini bereproduksi hanya dengan pembentukkan konidi dan fragmentasi hifenya yang ebrsekat tidak atau belum mempunyai siklus seksual. Konidi mempunyai warna dan bentuk bermacam-macam, terdiri dari satu atau beberapa sel. Konidi terdapat konidiofor tunggal atau konidiofora-konidiofora tersebut terkumpul dan membentuk suatu struktur yang disebut sinema atau sporodokhium atatu terbentuk dalam suatu badan buah yaitu piknidium atau aservulus. Klasifikasi dari fungi ini merupakan klasifikasi buatan karena tidak dijumpai stadium seksualnya. Deuteromycetes dibagi menjadi 3 anak kelas khusus, yaitu Hyphomycetidae, Coelomycetidae dan Blastomycetidae berdasarkan atas tempat terbentuknya konidi dalam badan buah (aservulus/piknidi) atau tidak dalam badan buah.

V.           PROSEDUR KERJA
          Mengambil masing-masing preparat kemudian mengamati dengan bantuan lup (kaca pembesar), kemudian mengamati:
a.  Bagaimana tubuh buah masing-masing preparat?
b. Dimana letak dari spora, adakah bagian pileus, stipe maupun lamella?
c.  Menggambar bagian-bagian preparat lengkap dengan keterangannya
d. Mengklasifikasikan masing-masing berdasarkan karakteristik dari preparat


VI.        HASIL PENGAMATAN
1.    Volvariela Volvaceae (jamur merang)
Terdapat tudung, lamela, stipe, hold fast                Terdapat lapisan velum, pileus, stipe, volva, hold fast







2.     Ostreatus Pleurotus (jamur tiram putih)
Terdapat lamella, hold fast, stipe                              Terdapat pileus, hold fast, stipe








3. Ganoderma sp (jamur kayu)
Terdapat lamella, spora, stipe, hold fast                     Terdapat stipe








4.  Auricularia Polytricha (jamur kuping)
Terdapat lamella                                                          Terdapat lamella, stipe







VII.     PEMBAHASAN
          Pada praktikum kali ini kita mengamati Volvariela Volvaceae (jamur merang), Ostreatus Pleurotus (jamur tiram putih), Ganoderma sp (jamur kayu), dan Auricularia Polytricha (jamur kuping) yang bertujuan untuk mengamati beberapa bentuk fungi basidiomycotina, menggambarkan masing-masing preparat fungi basidiomycotina, dan merangkum karakteristik preparat basidiomycotina yang membedakan satu dengan lainnya.
          Sebelum kita membahas tentang Volvariela Volvaceae, Ostreatus Pleurotus, Ganoderma sp dan  Auricularia Polytricha, kita membahas tentang kelas Basidiomycotina. Basidiomycotina  Umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora). Cara reproduksi : vegetatif (dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium) dan secara generatif (dengan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang menghasilkan spora yang disebut basidiospora).
          Dan selanjutnya kita membahas satu per satu tentang Volvariela Volvaceae, Ostreatus Pleurotus, Ganoderma sp, dan Auricularia Polytricha. Yang pertama kita membahas Volvariela Volvaceae. Volvariela Volvaceae (jamur merang) mempunyai tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang.
Klasifikasi Ilmiah
Volvariella volvacea                                         
Jamur merang (Volvariella Volvacea)          Morfologi
Kingdom         : Fungi                                     1. Tudung         7. Rhizoid
Filum               : Basidiomycota                      2. Bilah           
Classis             : Homobasidiomycetes            3. Spora
Ordo                : Agaricales                             4. Cincin
Famili              : Pluteaceae                             5. Tangkai
Genus              : Volvariella                             6. Cawan
Spesies            : Volvariella Volvaceae
          Selanjutnya kita membahas tentang Ostreatus Pleurotus (jamur tiram putih) yang mana Ostreatus Pleurotus (jamur tiram putih) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat. Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.
Jamur tiram
Jamur Tiram
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom         : Fungi
Filum               : Basidiomycota
Classis             : Homobasidiomycetes
Ordo                : Agaricales
Famili              : Tricholomataceae
Genus              : Pleurotus
Spesies            : Pleurotus ostreatus
            Pembahasan berikutnya mengenai Ganoderma sp (jamur kayu). Ganoderma sp (jamur kayu) tumbuh saprofif pada batang kayu yang lapuk, tumbuh liar dan kadang dibudidayakan. Badan buah bertangkai panjang yang tumbuh lurus ke atas, topi dari badan buahnya menempel pada tangkai tersebut, bangun setengah lingkaran dan tumbuh mendatar. Badan buah menunjukkan lingkaran-lingkaran yang merupakan batas periode pertumbuhan, tepi berombak atau berlekuk, sisi atas dengan lipatan-lipatan radier, warnanya coklat merah keunguan, mengkilat seperti lak. Berumur beberapa tahun dengan tiap-tiap kali membentuk lapisan-lapisan himenofora baru.

Gambar Ganoderma sp.
Jamur kayu (Ganoderma sp)
Kingdom         : Fungi
Filum               : Basidiomycota
Classis             : Agaricomycetes
Ordo                : Polyporales
Famili              : Polyporaceae
Genus              : Ganoderma
Spesies            : Ganoderma sp

          Pada pembahasan yang terakhir kita membahas tentang Auricularia Polytricha (jamur kuping). Yang mana jamur kuping hitam (Auricularia polytricha, sinonim Hirneola polytricha) adalah salah satu spesies jamur dari kelas Heterobasidiomycetes (jelly fungi) dengan tubuh buah berwarna coklat tua setengah bening, berbentuk mangkuk menyerupai daun telinga manusia.
Tubuh buah menempel di atas batang kayu yang sudah membusuk di tempat basah dan lembab. Sewaktu masih segar terlihat seperti agar-agar (jelly) basah dan bila dikeringkan menjadi mengkerut. Jamur lebih banyak dijual dalam bentuk kering dan harus direndam didalam air sebelum dimasak. Jamur yang sudah dimasak mempunyai tekstur garing seperti sewaktu memakan tulang muda dan tidak mempunyai rasa. Jamur kuping hitam juga sering digunakan sebagai bahan obat tradisional karena diketahui mempunyai sifat antikoagulan.

Jamur kuping hitam
Kingdom         : Fungi
Filum               : Basidiomycota
Classis             : Heterobasidiomycetes
Ordo                : Auriculariales
Famili              : Auriculariaceae
Genus              : Auricularia
Spesies            : Auricularia polytricha


VIII.  KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa tubuh dari masing-masing jamur mempunyai bentuk yang berbeda-beda seperti:
1.      Pada Volvariela Volvaceae (jamur merang) mempunyai tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung.
2.      Pada Ostreatus Pleurotus (jamur tiram putih) memiliki tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus.
3.      Pada Ganoderma sp (jamur kayu) badan buah bertangkai panjang yang tumbuh lurus ke atas, topi dari badan buahnya menempel pada tangkai tersebut, bangun setengah lingkaran dan tumbuh mendatar.
4.      Dan yang terakhir pada jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) memiliki tubuh buah berwarna coklat tua setengah bening, berbentuk mangkuk menyerupai daun telinga manusia.





DAFTAR PUSTAKA

  1. Trubus. 2007. Pijakan anyar jamur tiram. Jakarta: Trubus Swadaya. Hal. 21-27.
  2. Gunawan AW, Agustina TW. 2009. Biologi dan bioteknologi cendawan dalam praktik. Jakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya. Hal. 77-83.
  3. http://www.mushroomexpert.com/pleurotus_ostreatus.html
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar