CENDAWAN/FUNGI
Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas Mandiri
Mata Kuliah: Taksonomi
Tumbuhan 1
Dosen:
Novyanti Muspiroh, MP
Oleh :
Nama : IRA
CINDRIANA
NIM :
59461240
Kelas :
Biologi C
Kelompok : 4 (Taksonomi)
Asisten :
Nurhayati
Winanto
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN
BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2010
ACARA PRAKTIKUM 4
CENDAWAN/FUNGI
I.
LATAR
BELAKANG
Pada awalnya
cendawan diklasifikasikan dalam Thallophyta bersama dengan alga, namun karena
memiliki karakteristik yang berbeda pada akhirnya dimasukkan dalam regnum
tersendiri yaitu Mycota (Fungi).
II.
TUJUAN
a. Mengamati bebrapa bentuk fungi
basidiomycotina.
b. Menggambarkan masing-masing preparat
fungi basidiomycotina.
c.
Merangkum
karakteristik preparat basidiomycotina yang membedakan satu dengan lainnya.
III.
ALAT
DAN BAHAN
Volvariela
Volvaceae, Ostreatus Pleurotus, Ganoderma sp, Auricularia Polytricha,
pisau/cutter, tissue, lup/kaca pembesar.
IV.
LANDASAN
TEORI
1.
Kelas
Basidiomycetes
Meiospora
terbentuk pada suatu struktur yang disebut basidium dan disebut basidiospora,
umumnya berjumlah 2-4 buah, berinti tunggal. Miselium terdiri dari hife yang
bersekat. Dalam daur hidupnya miselium berkembang melalui 3 fase, yaitu
miselium primer yang homokaryon, yaitu hife yang pertama-tama tumbuh dari spora
hife tadi multinukleat. Fase ini pendek, kemudian terbentuklah sekat yang membagi
hife tersebut ke kompartemen-kompartemen hife yang uninukleat, hife ini
membentuk yang binukleat kemudian memasuki fase miselium sekunder. Fase ini
terbentuk dari persatuan sel hife monokaryotik yang kompatibel, yaitu sebagai
hasil dari somatogami dan spernatisasi. Basidia dari sebagian bassidiomycetes
terdapat dalam badan buah/basidiokarp pada himenium. Alexopoulos dan Mims
membagi Bassidiomycetes menjadi 3 anak kelas berdasarkan tipe bassidia dan
ada/tidak adanya basidiokarp, yaitu : Holobasidiomycetidae,
Phragmobasidiomycetidae dan Teliomycetidae.
2.
Anak
kelas Holobasidiomycetidae
Anak
kelas ini dibagi menjadi 2 golongan yaitu Hymenomycetes (Basidiomycetes yang
himenial) dan Gastromycetes. Termasuk di dalam Hymenomycetes antara lain adalah
bangsa Aphyllophorales dan Agaricales. Aphyllophorales secara tradisi dibagi
kesuku-sukunya berdasrakan cirri-ciri makroskopisnya dan ditekankan pada
konfigurasi himeniumnya, yaitu “cantharelloid”, bergigi, membentuk
lamella, berpori dan sebagainya. Berdasarkan cirri tersebut diperoleh 5 suku
antara lain adalah Cantharelaceae dengan marga Cantharellus dan Polyporaceae
dengan marga Fomus, Polyporus, dan Ganoderma. Bangsa Agaricales, termasuk fungi
yang umum dikenal sebagai “mushroom”: basidiokarp terdiri dari tangkai, dan tudung,
suku yang termasuk bangsa ini antara lain adalah Boletaceae, Amanitaceae,
Tricholomataceae, Volvariaceae, dan Agaricaceae. Golongan Gastromycetes nama
ini seperti halnya Hymenomycetes tidak mempunyai status taksonomi.
Gastromycetes bersifat angiokarpik. Badan buah mempunyai lapisan luar, yaitu
peridium, bagian fertile dari badan buah ini yang terbungkus peridium disebut
gleba. Gastromycetes dibedakan dari lain-lain Basidiomycetes, ialah bahwa spora
dibebaskan tanpa suatu kekuatan, contoh dari bangsa-bangsanya adalah
Sclerodermatales yang ditandai dengan peridium yang tebal dan berwarna gelap,
tidak membentuk himenium dan Lycoperdales gleba bersebuk spora yang masak
berwarna terang, terdapat benang-benang streril di antara spora-spora.
3.
Anak
kelas Phragmobasidiomycetidae
Basidium
dari anak kelas ini terbagi menjadi 4 sel oleh sekat melintang atau membujur.
Terbagi menjadi bangsa Tremellales, Auriculariales dan Septobasidiales.
4.
Anak
kelas Teliomycetidae
Anggota
dari anak kelas ini sebagian besar merupakan jamur yang patogenik pada tumbuhan
dan di kenal sebagai jamur karat dan jamur api. Jamur ini di tandai dengan terbemtuknya
teliospora yang berdinding tebal berinti 2 buah. Setelah terjadi karyogami
teliospora pada akhirnya berkembang menjadi basidiospora setelah terjadi
meiosis. Anak kelas ini terbagi menjadi 2 bangsa, yaitu: Ustilaginales (Jamur
Api) dan Uredinales (jamur karat merah).
5.
Kelas
khusus Deuteromycetes
Fungi
ini bereproduksi hanya dengan pembentukkan konidi dan fragmentasi hifenya yang
ebrsekat tidak atau belum mempunyai siklus seksual. Konidi mempunyai warna dan
bentuk bermacam-macam, terdiri dari satu atau beberapa sel. Konidi terdapat
konidiofor tunggal atau konidiofora-konidiofora tersebut terkumpul dan
membentuk suatu struktur yang disebut sinema atau sporodokhium atatu terbentuk
dalam suatu badan buah yaitu piknidium atau aservulus. Klasifikasi dari fungi
ini merupakan klasifikasi buatan karena tidak dijumpai stadium seksualnya.
Deuteromycetes dibagi menjadi 3 anak kelas khusus, yaitu Hyphomycetidae,
Coelomycetidae dan Blastomycetidae berdasarkan atas tempat terbentuknya konidi
dalam badan buah (aservulus/piknidi) atau tidak dalam badan buah.
V.
PROSEDUR
KERJA
Mengambil
masing-masing preparat kemudian mengamati dengan bantuan lup (kaca pembesar),
kemudian mengamati:
a. Bagaimana tubuh buah masing-masing
preparat?
b. Dimana letak dari spora, adakah bagian
pileus, stipe maupun lamella?
c. Menggambar bagian-bagian preparat
lengkap dengan keterangannya
d. Mengklasifikasikan masing-masing
berdasarkan karakteristik dari preparat
VI.
HASIL
PENGAMATAN
1. Volvariela Volvaceae (jamur
merang)
Terdapat
tudung, lamela, stipe, hold fast Terdapat
lapisan velum, pileus, stipe, volva, hold fast
2. Ostreatus Pleurotus (jamur
tiram putih)
Terdapat
lamella, hold fast, stipe Terdapat pileus, hold fast, stipe
3. Ganoderma sp
(jamur kayu)
Terdapat
lamella, spora, stipe, hold fast Terdapat
stipe
4. Auricularia Polytricha (jamur
kuping)
Terdapat
lamella Terdapat
lamella, stipe
VII. PEMBAHASAN
Pada
praktikum kali ini kita mengamati Volvariela Volvaceae (jamur merang),
Ostreatus Pleurotus (jamur tiram putih), Ganoderma sp (jamur kayu),
dan Auricularia Polytricha (jamur kuping) yang bertujuan untuk mengamati
beberapa bentuk fungi basidiomycotina, menggambarkan masing-masing preparat
fungi basidiomycotina, dan merangkum karakteristik preparat basidiomycotina
yang membedakan satu dengan lainnya.
Sebelum kita membahas tentang Volvariela
Volvaceae, Ostreatus Pleurotus, Ganoderma sp dan Auricularia Polytricha, kita membahas
tentang kelas Basidiomycotina.
Basidiomycotina Umumnya makroskopis atau
mudah dilihat dengan mata telanjang. Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu: miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti
satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan miselium sekunder
(miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil
konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora). Cara reproduksi
: vegetatif (dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium)
dan secara generatif (dengan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul
dalam badan yang disebut basidiokarp, yang menghasilkan spora yang disebut
basidiospora).
Dan selanjutnya kita membahas satu per
satu tentang Volvariela Volvaceae, Ostreatus Pleurotus, Ganoderma sp, dan
Auricularia Polytricha. Yang pertama kita membahas Volvariela Volvaceae. Volvariela
Volvaceae
(jamur merang) mempunyai tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur,
berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah
jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua
keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual
untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum
berkembang.
Klasifikasi
Ilmiah
Filum : Basidiomycota 2.
Bilah
Classis : Homobasidiomycetes 3. Spora
Ordo : Agaricales 4. Cincin
Famili : Pluteaceae 5. Tangkai
Genus : Volvariella 6. Cawan
Spesies : Volvariella Volvaceae
Selanjutnya
kita membahas tentang Ostreatus Pleurotus (jamur
tiram putih) yang mana Ostreatus Pleurotus (jamur tiram putih) adalah jamur pangan
dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan
ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk
setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Tubuh buah jamur tiram memiliki
tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin:
pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur
tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari
jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan
permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit
berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang
berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih
yang bisa tumbuh dengan cepat. Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir
sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat
saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang
pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur
kayu. Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat
yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk
membiakkan jamut tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari
penggergajian kayu.
Jamur Tiram
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Fungi
Filum : Basidiomycota
Classis : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomataceae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus ostreatus
Pembahasan
berikutnya mengenai Ganoderma sp
(jamur kayu). Ganoderma sp (jamur kayu) tumbuh saprofif pada batang kayu
yang lapuk, tumbuh liar dan kadang dibudidayakan. Badan buah bertangkai panjang
yang tumbuh lurus ke atas, topi dari badan buahnya menempel pada tangkai
tersebut, bangun setengah lingkaran dan tumbuh mendatar. Badan buah menunjukkan
lingkaran-lingkaran yang merupakan batas periode pertumbuhan, tepi berombak
atau berlekuk, sisi atas dengan lipatan-lipatan radier, warnanya coklat merah
keunguan, mengkilat seperti lak. Berumur beberapa tahun dengan tiap-tiap kali
membentuk lapisan-lapisan himenofora baru.
Jamur kayu (Ganoderma sp)
Kingdom : Fungi
Filum : Basidiomycota
Classis : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Ganoderma
Spesies : Ganoderma sp
Pada pembahasan yang terakhir kita
membahas tentang Auricularia Polytricha (jamur kuping). Yang mana jamur kuping hitam (Auricularia
polytricha, sinonim Hirneola polytricha) adalah salah satu spesies
jamur dari kelas Heterobasidiomycetes (jelly
fungi) dengan tubuh buah berwarna coklat tua setengah bening, berbentuk mangkuk
menyerupai daun telinga manusia.
Tubuh buah menempel di atas batang
kayu yang sudah membusuk di tempat basah dan lembab. Sewaktu masih segar
terlihat seperti agar-agar (jelly) basah dan bila
dikeringkan menjadi mengkerut. Jamur lebih banyak dijual dalam bentuk kering
dan harus direndam didalam air sebelum dimasak. Jamur yang sudah dimasak mempunyai
tekstur garing seperti sewaktu memakan tulang muda dan tidak mempunyai rasa.
Jamur kuping hitam juga sering digunakan sebagai bahan obat tradisional karena
diketahui mempunyai sifat antikoagulan.
Jamur kuping hitam
Kingdom : Fungi
Filum : Basidiomycota
Classis : Heterobasidiomycetes
Ordo : Auriculariales
Famili : Auriculariaceae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricularia polytricha
VIII. KESIMPULAN
Dari pembahasan
yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa tubuh dari masing-masing jamur
mempunyai bentuk yang berbeda-beda seperti:
1. Pada Volvariela Volvaceae (jamur merang) mempunyai tubuh buah
yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu
dan dilindungi selubung.
2. Pada
Ostreatus Pleurotus (jamur
tiram putih) memiliki tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk
setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Tubuh buah jamur tiram memiliki
tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin:
pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur
tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus.
3. Pada
Ganoderma sp
(jamur kayu) badan buah bertangkai panjang yang tumbuh lurus ke atas, topi dari
badan buahnya menempel pada tangkai tersebut, bangun setengah lingkaran dan
tumbuh mendatar.
4. Dan yang terakhir pada jamur kuping hitam (Auricularia
polytricha) memiliki tubuh buah berwarna coklat tua setengah bening,
berbentuk mangkuk
menyerupai daun telinga manusia.
DAFTAR PUSTAKA
- Trubus. 2007. Pijakan anyar jamur tiram. Jakarta: Trubus Swadaya. Hal. 21-27.
- Gunawan AW, Agustina TW. 2009. Biologi dan bioteknologi cendawan dalam praktik. Jakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya. Hal. 77-83.
- http://www.mushroomexpert.com/pleurotus_ostreatus.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar