ACARA
PRAKTIKUM 5
LICHENES
DAN MIKORIZA
Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas Mandiri
Mata Kuliah: Taksonomi
Tumbuhan 1
Dosen:
Novyanti Muspiroh, MP
Oleh :
Nama : IRA
CINDRIANA
NIM :
59461240
Kelas :
Biologi C
Kelompok : 4 (Taksonomi)
Asisten :
Nurhayati
Winanto
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN
BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2010
ACARA
PRAKTIKUM 5
LICHENES
DAN MIKORIZA
I.
LATAR
BELAKANG
Lichenes adalah organisme yang
merupakan asosiasi dari Fungus dan Alga, hubungan antara kedua organism
tersebut adalah sedemikian rupa hingga membentuk suatu talus tunggal.
Mikoriza merupakan jamur yang hidup
secara simbiosis dengan system perakaran tanaman tingkat tinggi.
II.
TUJUAN
1.
Mengamati
berbagai macam anggota Lichenes dan Mikoriza.
2.
Mengamati
dan menggambarkan perbedaan masing-masing preparat.
3.
Mengklasifikasikan
berdasarkan karakteristik yang terdapat pada masing-masing preparat.
III.
ALAT
DAN BAHAN
Lichenes,
bintil akar Leguminosae, pisau, kaca pembesar/lup.
IV.
LANDASAN
TEORI
Lichenes adalah organism yang
merupakan asosiasi dari fungus dan alga, hubungan antara kedua organism
tersebut adalah sedemikian rupa hingga membentuk suatu talus tunggal. Komponen
fungi disebut mikobion dan komponen alga disebut fikobion. Mikobionnya sebagian
besar adalah Ascomycetes hanya beberapa saja yang Basidiomytes atau
Deutromycetes. Sebagian besar Lichenes yang askomisetik funginya adalah dari
golongan Discomycetes.
Klasifikasi Lichenes yang paling
sederhana ialah mendasarkan pada golongan fungi yang membentuk talus tersebut,
yaitu Ascolichenes, Basidiolichenes, dan Deuterolichenes. Sebagian besar
Lichenes adalah Ascolichenes. Ascolichenes dibagi menjadi 3 kelompok besar
sesuai dengan struktur dari askus dan askokarpnya sebagai berikut:
Hymenoascolichenes dengan askus yang unitunikat dalam apotesium,
Loculoascolichenes dengan askus bitunikat dalam apotecium dan Loculoascolichenes
dengan askus bitunikat dalam pseudotecium (askstroma yang unilokuler).
Mikoriza secara umum terbagi atas 2
(dua) golongan yaitu: ektomikoriza dan endomikoriza. Pembagian ini didasarkan
pada tempat mikoriza bersimbiosis pada akar. Ektomikoriza: merupakan mikoriza
yang menginfeksi permukaan luar tanaman dan di antara sel-sel apeks akar. Endomikoriza : merupakan
mikoriza yang menginfeksi bagian dalam akar tanaman di dalam dan di antara
sel-sel apeks akar.
V.
CARA
KERJA
1.
Mengamati
berbagai bentuk preparat lichenes, dengan bantuan lup dan mikroskop:
a. Bagaimana bentuk talus dari
masing-masing preparat lichenes.
b. Apakah terlihat simbiosis antara fungi
dan alga?
c. Menggambar disertai dengan keterangannya
d. Mengklasifikasi berdasarkan perbedaan
karakteristiknya
2.
Mengiris
bintil akar, mengambil sedikit untuk diamati di bawah mikroskop:
a.
Bagaimana
bentuk dan karakteristik dari mikoriza yang terdapat pada bintil akar
leguminosae?
b.
Menggambar
beserta keterangannya
c.
Mengklasifikasi
berdasarkan perbedaan karakteristiknya.
VI.
HASIL
PENGAMATAN
1. Bintil akar Leguminosae (membujur) keterangan :
-
Terdapat
jamur,
-
berwarna
hijau
(alga)
2. Lichenes (membujur) keterangan
1.
Bentuk
talus pada lichenes
berbentuk
tunggal
2.
Memiliki
komponen
mikobion
dan fikobion
3. Bintil akar Leguminosae (melintang) keterangan
Berwarna
hijau
4. Lichenes (melintang) keterangan
Yang
berwarna putih fungi
Yang
berwarna hijau alga
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum
kali ini kita membahas tentang Lichenes dan Mikoriza. Yang mana dapat diartikan
bahwa Lichenes (lumut kerak) merupakan gabungan antara fungi dan alga sehingga
secara morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan. Lumut ini hidup secara
epifit pada pohon-pohonan, di atas tanah terutama di daerah sekitar kutub utara,
di atas batu cadas, di tepi pantai atau gunung-gunung yang tinggi. Tumbuhan ini
tergolong tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam pembentukan tanah.
Tumbuhan ini bersifat endolitik karena dapat masuk pada bagian pinggir batu.
Dalam hidupnya lichenes tidak memerlukan syarat hidup yang tinggi dan tahan
terhadap kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Lichenes yang hidup pada
batuan dapat menjadi kering karena teriknya matahari, tetapi tumbuhan ini tidak
mati, dan jika turun hujan bisa hidup kembali. Alga dan jamur bersimbiosis
membentuk lichenes baru jika bertemu jenis yang tepat.
Tubuh lichenes
dinamakan thallus yang secara vegetatif mempunyai kemiripan dengan alga dan
jamur. Thallus ini berwarna abu-abu atau abu-abu kehijauan. Beberapa spesies ada
yang berwarna kuning, oranye, coklat atau merah dengan habitat yang bervariasi.
Bagian tubuh yang memanjang secara selluler dinamakan hifa. Hifa merupakan
organ vegetatif dari thallus atau miselium yang biasanya tidak dikenal pada
jamur yang bukan lichenes. Alga selalu berada pada bagian permukaan dari thallus.
Lichenes sangat
sulit untuk diklasifikasikan karena merupakan gabungan dari alga dan fungi
serta sejarah perkembangan yang berbeda. Lichenes memiliki klasifikasi yang
bervariasi dan dasar dasar klasifikasinya secara umum berdasarkan komponen
cendawan yang menyusunnya, sebagai berikut:
1. Ascolichens.
Cendawan
penyusunnya tergolong Pyrenomycetales, maka tubuh buah yang dihasilkan berupa
peritesium. Contoh: Dermatocarpon dan Verrucaria. Cendawan penyusunnya
tergolong Discomycetes. Lichenes membentuk tubuh buah berupa apothecium yang
berumur panjang. Contoh : Usnea dan Parmelia. Dalam Klas Ascolichens ini
dibangun juga oleh komponen alga dari famili: Mycophyceae dan Chlorophyceae
yang bentuknya berupa gelatin. Genus dari Mycophyceae adalah : Scytonema,
Nostoc, Rivularia, Gleocapsa dan lain-lain. Dari Cholophyceae adalah:
Protococcus, Trentopohlia, Cladophora dll.
2. Basidiolichenes
Berasal dari
jamur Basidiomycetes dan alga Mycophyceae. Basidiomycetes yaitu dari famili :
Thelephoraceae, dengan tiga genus Cora, Corella dan Dyctionema. Mycophyceae
berupa filament yaitu : Scytonema dan tidak berbentuk filamen yaitu Chrococcus.
3. Lichen Imperfect
Deutromycetes
fungi, steril. Contoh : Cystocoleus, Lepraria, Leprocanlon, Normandia, dll.
Berdasarkan bentuknya Lichenes
dibedakan atas empat bentuk :
a. Crustose
Lichenes yang
memiliki thallus yang berukuran kecil, datar, tipis dan selalu melekat ke
permukaan batu, kulit pohon atau di tanah. Jenis ini susah untuk mencabutnya
tanpa merusak substratnya.
b. Foliose
Lichen foliose
memiliki struktur seperti daun yang tersusun oleh lobuslobus. Lichen ini
relatif lebih longgar melekat pada substratnya. Thallusnya datar, lebar, banyak
lekukan seperti daun yang mengkerut berputar. Bagian permukaan atas dan bawah
berbeda. Lichenes ini melekat pada batu, ranting dengan rhizines. Rhizines ini
juga berfungsi sebagai alat untuk mengabsorbsi makanan.
c. Fruticose
Thallusnya
berupa semak dan memiliki banyak cabang dengan bentuk seperti pita. Thallus
tumbuh tegak atau menggantung pada batu, daun-daunan atau cabang pohon. Tidak
terdapat perbedaan antara permukaan atas dan bawah.
d. Squamulose
Lichen ini
memiliki lobus-lobus seperti sisik, lobus ini disebut squamulus yang biasanya
berukuran kecil dan saling bertindih dan sering memiliki struktur tubuh buah
yang disebut podetia.
Sedangkan Mikoriza
merupakan jamur yang hidup secara bersimbiosis dengan sistem perakaran tanaman
tingkat tinggi. Walau ada juga yang bersimbiosis dengan rizoid (akar semu)
jamur. Mikoriza secara umum terbagi atas 2 (dua) golongan, yaitu : ektomikoriza
dan endomikoriza. Pembagian ini didasarkan pada tempat mikoriza bersimbiosis
pada akar.
1. Ektomikoriza merupakan mikoriza yang menginfeksi
permukaan luar tanaman dan di antara sel-sel apeks akar.
2. Endomikoriza
merupakan mikoriza yang menginfeksi bagian dalam akar tanaman di dalam dan di
antara sel-sel apeks akar.
Pada praktikum kali ini yang kita
amati adalah bintil akar Leguminosae diiris secara membujur dan
melintang serta Lichenes yang diiris secara membujur dan melintang.
Pada bintil akar Leguminosae
yang diiris membujur terdapat jamur dan berwarna hijau (alga). Sedangkan yang Leguminosae
diiris secara melintang hanya berwarna hijau tanpa adanya jamur.
Pada Lichenes yang diiris
secara membujur bentuk talusnya tunggal dan memiliki komponen mikobion dan
fikobion. Sedangkan Lichenes yang diiris secara melintang terdapat alga
berwarna hijau dan fungi yang yang berwarna putih.
VIII. KESIMPULAN
Dari pembahasan
mengenai Lichenes dan Mikoriza ini kita dapat menyimpulkan bahwa lichenes
adalah sejenis tumbuhan yang unik. Tumbuhan ini merupakan simbiosis antara alga
dan jamur tertentu, dan memiliki morfologi, reproduksi dan klasifikasi yang
dapat dikelompokkan ke dalam kelompok tersendiri. Tubuhnya berupa thallus yang
terdiri dari benang-benang hifa. Sebagai tumbuhan perintis, lichenes ikut
berperan dalam pembentukan tanah dan tidak memerlukan syarat hidup yang tinggi.
Tumbuhan lichenes tidak akan terbentuk tanpa adanya simbiosis antara alga dan
jamur yang sesuai. Tumbuhan ini juga menghasilkan senyawa-senyawa metabolit
yang tidak dihasilkan oleh alga dan jamur yang hidup terpisah.
Sedangkan Mikoriza
merupakan jamur yang hidup secara bersimbiosis dengan sistem perakaran tanaman
tingkat tinggi. Walau ada juga yang bersimbiosis dengan rizoid (akar semu)
jamur. Mikoriza secara umum terbagi atas 2 (dua) golongan, yaitu : ektomikoriza
dan endomikoriza. Pembagian ini didasarkan pada tempat mikoriza bersimbiosis
pada akar.
Pada bintil akar Leguminosae
yang diiris membujur terdapat jamur dan berwarna hijau (alga). Sedangkan yang Leguminosae
melintang hanya berwarna hijau tanpa adanya jamur. Pada Lichenes
membujur bentuk talusnya tunggal dan memiliki komponen mikobion dan fikobion. Lichenes
yang diiris secara melintang terdapat alga berwarna hijau dan fungi yang yang
berwarna putih.
DAFTAR PUSTAKA
-
Tjitrosoepomo,
G. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University. Yogyakarta.
-
Kimball, J. W.2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
-
Human
Uses of Lichens. http://www.lichen.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar